karakter seorang mahasiswa
PENDIDIKAN KARAKTER
Karakter Yang Harus Dimiliki
Mahasiswa

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 13
1. M.BACHRUL
ULUM 1511036
2. BAMBANG
HERMANTO 1511038
3. ARNOLDUS
AVIANTO 1511039
4. JUNAIDIN 1511041
TEKNIK MESIN S-1
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI
NASIONAL MALANG
KATA
PENGANTAR
Puja
dan puji syukur kami curahkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayahNyalah kami dapat menyusun dan menyelesiakan karya ilmiah ini
hingga selesai.
Penyusunan
karya ilmiah ini bukanlah semata-mata usaha darn perjuangan sendiri, tetapi
juga berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik material maupun
spiritual. Oleh karena itu pada kesempatan ini , penulis mengucapkan limpah
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Bapak Fakhruddin, M.Si selaku dosen
pembimbing dan sekaligus sebagai ketua program studi Pendidika Fisika.
2.
Mahasiswa Pendidikan Fisika angkatan
2009 (59 cent physic’s 09) yang selalu memberikan dorongan dan motifasi
kepada saya untuk membuat karya ilmiah ini.
3.
Anak-anak Empti crew (Ende Sampe
Mati crew)yang selalu menemani dan memotifasi saya dalam pembuatan karya
ilmiah ini.
4.
Semua pihak yahng tidak dapat
disebutkan satu persatu yeng dengan caranya masing-masing memberikan dorongan
kepada penulis untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
Karya
ilmiah yang kami beri judul Mahasiswa Berkarakter Untuk Membentuk
Pendidikan Dan Kehidupan Bangsa Yang Lebih Baik ini merupakan suatu makalah
yang berisi tentang bagaimana seharusnya mahasiswa yang meupakan agent of
change menyikapi masalah-masalah yang terjadi sekarang ini. Mahasiswa sebagai
generasi penerus yang akan melanjutkan tongkat estafet pembangunan bangsa
kiranya memiliki suatu sikap yang patut dijadikan teladan bagi masyarakat
Indonesia.
Kami
menyadari bahwa karya ilmiah ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Karena
itu semua kritikan dan masukan yang membangun tentunya akan kami terima dengan
besar hati demi perbaikan terus menerus dimasa depan agar kami senantiasa bisa
memberikan yang terbaik bagi pembaca dan masyarakat.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………...i
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………..ii
BAB I : PENDAHULUAN
……………………………………………………….1
1 1.LATAR BELAKANG
……………………………………………….1
1 2.RUMUSAN MASALAH ………………………………………………...2
1 3.TUJUAN PENULISAN ……………....…………………….. …………2
1 4.METODE PENULISAN …....……....…………………………………..3
BAB II : TELAAH
PUSTAKA ………………………………………………..4
2.1. MAHASISWA
………….....…………………………………………4
2.2. KARAKTER
………………………………………………....………..5
2.3.
PENDIDIKAN ………………………………………..………………. 5
2.4. MAHASISWA BERKARAKTER
…………….………………............7
BAB III : ANALISIS DAN
SINTESIS ……………………………………………9
3.1. MASALAH ETIKA
…………………….…………………....……….10
3.2. MASALAH PENDIDIKAN
………..………………………...………..11
3.3. MASALAH POLITIK
………………………………………....………11
3.4. MASALAH KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT ……….…..…….12
BAB IV : PENUTUP
………………………………………………………………..13
4.1. KESIMPULAN
……………………………………….……………….13
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di
perguruan tinggi tertentu (Peraturan Pemerintah RI No.30 tahun 1990). Mahasiswa
adalah orang yang belajar di perguruan tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1989). Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan
insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi,
dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.
Mahasiswa pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di
dalam pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasi-generasi
penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik.
Mahasiswa dianggap sebagai ‘agent of change’, atau agen perubahan yang
akan pelaksana perubahan dan pembaharuan setiap sisi kehidupan untuk
menciptakan suatu kondisi yang baik dalam kehidupan berbangsa sehingga
menghasilkan suatu situasi yang didambakan oleh setiap bangsa, yaitu kesejahteraan
setiap rakyat.
Di jaman sekarang ini, mahasiswa hanya disibukkan dengan
seluruh kegiatan kuliah (kegiatan intra dan extra kampus) yang memberi corak
yang sangat berwarna dan beragam, dan tanpa disadari pengkayaan ini akan
membawa mahasiswa menjadi sosok dengan jati diri yang beragam. Mahasiswa yang
ikut dalam kegiatan intra atau extra kampus terkadang terjebak pada suatu
atmosfer yang mereka anggap membawa mereka dalam suasana kebebasan yang
benar-benar bebas. sebagian mahasiswa tersebut memanfaatkan bahwa keaktifan
mereka dalam organisasi intra dan ekstra kampus boleh besikap bebas dan sudah
merasa sebagai penguasa yang menguasai kampus.
Dalam realita yang kita temui lebih banyak mahasiswa yang
tidak sadar dan tidak memiliki karakter sebagai mahasiswa sehingga
bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki perilaku yang baik,
seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan santun kepada para dosen, mahasiswa
yang lebih menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang,
pergaulan bebas antara mahasiswa dengan mahasiswi, berdemonstrasi dengan tidak
mengikuti peraturan yang berlaku bahkan hal terkecil seperti menyontek disaat.
Sudah
saatnya dilakukan sebuah penyeimbangan kehidupan mahasiswa antara dunia
perkuliahan dan pengkayaan diri mahasiswa melalui kegiatan intra dan extra
kampus untuk memantapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia nyata kelak.
pembentukan karakter bukan hanya milik dan tugas mahasiswa semata dan ia harus
mencari sendiri tetapi juga menjadi suatu tantangan bagi civitas academika
Melihat masalah-masalah yang telah dijelaskan diatas, maka
penulis merasa perlu untuk menuliskan makalah ini. Makalah yang berjudul “Mahasiswa
Berkarakter Untuk Membentuk Pendidikan Dan Kehidupan Bangsa Yang Lebih Baik”
yang diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan masukan bagi pembaca khususnya
bagi mahasiswa Indonesia sehingga bisa tercipta generasi mahasiswa yang lebih
baik.
1.2.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
uraian pada latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang akan dikaji dalam
karya tulis ini dirumuskan sebagai berikut :
1.
Apakah pengertian mahasiswa ?
2.
Apakah mahasiswa juga berperan dalam
meningkatkan kesejahteraan bangsa?
3.
Adakah masalah yang terjadi sekarang
ini yang berhubungan dengan karakter mahasiswa ?
4.
Bagaimanakah solusi untuk mengatasi
masalah-masalah yang terjadi sekarang ini ?
1.3.TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka dapat dijelaskan bahwa tujuan penulisan dari karya
ilmiah ini yaitu :
1.
Agar dapat mengetahui pengertian
mahasiswa dan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan mahasiswa..
2.
Agar dapat mengetahui peran serta
mahasiswa dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa.
3.
Agar dapat mengetahui karakter
mahasiswa yang dapat menjadi agent of change yang bisa meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
4.
Agar dapat mengetahui
masalah-masalah yang terjadi sekarang ini yang berhubungan dengan mahasiswa.
5.
Agar dapat mengetahui solusi yang
dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi.
6.
Agar dapat menjadi bahan reverensi
bagi mahasiswa sehingga dapat menumbuhkan etika dan tingkah laku yang positif
dalam kehidupan sehari-hari.
7.
Agar dapat menjadi bahan rujukan
bagi peneliti selanjunya
1.4.METODE PENULISAN
Metode
yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu metode literature,
observasi dan quisioner
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1.MAHASISWA
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di
perguruan tinggi tertentu (Peraturan Pemerintah RI No.30 tahun 1990). Mahasiswa
adalah orang yang belajar di perguruan tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1989).
Menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang
secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan
batas usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam
masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi.
Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu
lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.
Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah
merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan
tinggi, dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.
Jadi, berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang belajar
diperguruan tinggi yang akan bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet
pembangunan di setiap Negara, yang dengan itelegensinya diharapkan bisa
mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam mencari kesempurnaan
kehidupan berbangsa dan bernegara, serta secara moril akan dituntut tanggung
jawab akdemisnya dalam menghasilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan
lingkungan.
Idealnya, mahasiswa haruslah memiliki sifat yang terpuji
karena mahasiswa merupakan generasi penerus yang nantinya akan melanjutkan
tongkat estafet pembangunan bangsa. Mahasiswa merupakan kader-kader pemimpim
masa depan yang nantinya akan memimpin bangsa. Dengan demikian untuk
mendapatkan pemimpin yang berkualitas mahasiswa haruslah memiliki karakter yang
baik, sehingga kedepannya dapat memimpin bangsa menjadi lebih baik. Mahasiswa
dengan karakter yang baik inilah yang nantinya diharapkan untuk mengubah keadaan
bangsa yang semakin memprihatinkan ini menjadi bangsa yang sejahtera dimana
semua penduduknya dapat hidup dengan lebih baik lagi.
2.2.KARAKTER
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark”
atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam,
rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya,
orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter
mulia.
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah
“bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat,
tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian,
berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”.
Menurut Tadkiroatun Musfiroh (UNY, 2008), karakter mengacu
kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors),
motivasi (motivations), dan keterampilan (skills).
Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang
potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya
diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup
sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban,
pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu
berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih,
teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif,
visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu,
pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan
(estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu juga memiliki
kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu
bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakteristik adalah
realisasi perkembangan positif sebagai individu (intelektual, emosional,
sosial, etika, dan perilaku).
Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang
yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME,
dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada
umumnya dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan
kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya).
2.3.PENDIDIKAN
Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari
kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini
mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi
pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional
Indonesia) menjelaskan tentang pengertian
pendidikan yaitu:
Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu,
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Sedangkan pengertian
pendidikan menurut
H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih
tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang
bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar
intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
Dari beberapa pengertian
pendidikan menurut ahli
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau
pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk
mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung
seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang
dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam
kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan
fungsi yang nyata (manifes) berikut:
·
Mempersiapkan anggota masyarakat
untuk mencari nafkah.
·
Mengembangkan bakat perseorangan
demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
·
Melestarikan kebudayaan.
·
Menanamkan keterampilan yang perlu bagi
partisipasi dalam demokrasi.
- Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
- Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
- Menjamin integrasi sosial.
- Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
2.4.MAHASISWA BERKARAKTER
Mahasiswa berkarakter adalah mahasiswa yang memiliki wawasan
kebangsaan biasanya mempunyai kepekaan sosial yang tinggi terhadap permasalahan
yang sedang dihadapi oleh bangsa. Tidak hanya peka, tetapi setelah mengetahui
masalah yang ada biasanya dia akan melakukan upaya untuk bisa memperbaikinya.
Mahasiswa berkarakter memiliki sikap dan perilaku yang baik, yang sesuai dengan
norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Adapun beberapa cirri mahasiswa
berkarakter yaitu :
1.
Memiliki wawasan yang luas.
Seorang mahasiswa dituntut untuk megerti dan menyadari
keadaan di sekitarnya. Wawasan yang luas tidak hanya didapat dari ilmu yang
dipelajari di perkuliahan saja, melainkan juga bisa didapat dari lingkungan
sekitar.
2.
Mampu membagi waktu
Masa kuliah merupakan masa-masa yang terdapat banyak waktu
luang. Tinggal bagaimana mahasiswa itu sendiri dapat mengatur waktu yang
dimilikinya, seperti untuk kuliah, organisasi, hobi, refreshing, dan pacaran.
Mahasiswa yang mampu membagi waktunya dengan baik, kelak akan menjadi seorang
mahasiswa yang ideal
3.
Memahami seluk beluk tempat menuntut
ilmu.
Kampus, tempat mahasiswa menuntut ilmu menyimpan banyak
cerita yang tidak akan terlupakan. Untuk menjadi mahasiswa ideal, mahasiswa
harus mengerti seluk-beluk tempat menuntut ilmunya tersebut. Mulai dari dosen
yang mengajar, ruangan belajar, fasilitas yang tersedia. Dengan mengetahui
secara detail, mahasiswa akan mudah mengakses hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan perkuliahan.
4.
Pintar, rajin, aktif.
Tiga hal ini (pintar, rajin, aktif) adalah sifat wajib yang
dimiliki oleh seorang mahasiswa ideal. Pintar dalam artian bahwa seorang
mahasiswa pintar mengkondisikan diri dengan sekitarnya. Rajin berarti mengikuti
kegiatan yang dipilihnya dengan rajin, tidak menjalani dengan setengah hati.
Aktif yaitu turut serta dalam kegiatan-kegiatan positif universitas.
5.
Pintar berdiskusi.
Sesuai dengan materi yang didapat pada LKMM pra dasar,
mahasiswa itu harus memiliki sikap kritis. Dengan sikap kritis yang dimiliki,
mahasiswa mempunyai kemampuan dalam berdiskusi. Kemampuan berdiskusi ini
sangatlah berguna di masyarakat dan dunia kerja nantinya. Kemampuan berdiskusi
yang baik di masa kuliah akan bermanfaat dalam menyampaikan pendapat di forum,
sehingga tercapailah predikat mahasiswa ideal.
Ada beberapa macam karakter yang perlu dimiliki oleh tiap
mahasiswa agar dapat menjadi pemimpin yang kelak dapat memimpin bangsa ini
dengan baik. Karakter-karakter itu diantaranya adalah :
1.
Beretika
2.
Berwawasan luas
3.
Bertanggung jawab
4.
Pintar, rajin dan aktif
5.
Memiliki reasa kasih sayang yang
tinggi terhadap sesama.
BAB III
ANALISIS DAN SINTESIS
Mahasiswa bukanlah orang terpandai di negeri ini, akan
tetapi mahasiswa merupakan agent of change yang nantinya akan melanjutkan
tongkat estafet pembangunan bangsa. Mahasiswa harusnya memiliki suatu karakter
yang dapat mendukung tercapainya tujuan bangsa, akan tetapi tanggung jawab
besar yang dipikul oleh mahasiwa ini seakan-akan tidak diperhatikan dengan
seksama oleh para mahasiswa. mahasiswa dikampus saat ini hanya bertumpu pada
kegiatan perkuliahan semata tanpa memperdulikan apa yang telah dan akan terjadi
pada lingkungan sekitarnya. Mahasiswa hanya dicekcoki dengan kegiatan
perkuliahan seperti absensi, praktikum, ujian, KKN, seminar, skripsi dan
wisuda. Hasil akhirnya, mahasiswa sekarang ini seperti tidak punya karakter
sama sekali. Bahkan mahasiswa sudah tidak memiliki sopan santun kepada para
dosen, mahasiswa sekarang lebih menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi
obat-obatan terlarang, pergaulan bebas antara mahasiswa dengan mahasiswi,
berdemonstrasi dengan tidak mengikuti peraturan yang berlaku bahkan hal
terkecil seperti menyontek disaat ujian dianggap hal biasa, padahal menyontek
merupakan salah satu hal yang tidak mengindahkan makna dari etika sebagai
mahasiswa.
Mahasiswa dididik oleh institusi perguruan tinggi yang
memiliki tujuan pendidikan. Secara tidak langsung, mahasiswa dituntut untuk
ikut serta dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang diusung oleh institusi
tersebut. Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, tujuan pendidikan
nasional adalah menciptakan lulusan yang memiliki kepribadaian dan karakter
yang kuat dengan dilandasi keyakinan agama yang kokoh. Karakter memiliki
cakupan makna yang luas.
Setelah lulus dari institusi pendidikan, mahasiswa yang
memiliki wawasan kebangsaan diharapkan dapat membangun bangsa ini dengan bekal
keilmuan yang telah dimilikinya. Ilmu yang didapat bukan hanya digunakan untuk
memperkaya dirinya sendiri dan bukan pula digunakan untuk memajukan negara
lain. Tetapi ilmu ayng didapatnya diharapkan dapat diaplikasikan dalam
kehidupan bermasyarakat sehingga nantinya dapat meningkatkan kehidupan
masyarakat yang semula kurang baik menjadi kehidupan yang lebih baik.
Mahasiswa Indonesia seharusnya lebih tanggap dalam
menghadapai masalah yang terjadi dalam kehidupan sekarang ini. Adapun beberapa
masalah yang dihadapi sekarang ini yang membutuhkan peran serta dari mahasiswa
diantaranya adalah :
3.1.Masalah Etika
Etika merupakan suatu ilmu yang membahas tentang benar dan
salah suatu tindakan yang ditinjau dari kebiasaan dan norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan bermasyarakat. Peranan etika bagi aktivitas mahasiswa yaitu
menjadi landasan dalam melakukan kegiatan yang tetap mengacu atau melihat
nilai-nilai dan norma-norma, sehingga segala perbuatan dan tingkah laku kita
dapat diterima masyarakat.
Mahasiswa sekarang merupakan mahasiswa-mahasiswa yang kritis
dan berwawasan luas akan tetapi banyak diantara mahasiswa tersebut tidak
memiliki etika yang baik. Mahasiswa tidak memiliki sopan dan santun kepada para
dosen, mahasiswa lebih menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi obat-obatan
terlarang, pergaulan bebas antara mahasiswa dengan mahasiswi, berdemonstrasi
dengan tidak mengikuti peraturan yang berlaku. Inikah mahasiswa yang diharapkan
akan menjadi kader penerus pembangngunan bangsa ?
Apabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya
etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara,
akankah bangsa Indonesia untuk di masa yang akan datang di isi oleh
penerus-penerus bangsa yang beretika?
Salah satu solusi konkrit yang dapat dilakukan yaitu
memperbaiki etika para generasi muda, bukan hanya ditingkat universitas tapi
juga di jenjang pendidikan sebelumnya. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat
kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi
mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang
baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali
dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang realitanya lebih banyak mahasiswa
yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu
sendiri.
Mahasiswa sebagai penerus bangsa kiranya dapat memiliki
etika yang baik sehingga kelak dapat menjadi pemimpin yang bisa memimpin bangsa
ini dengan lebih adil dan lebih baik. Dengan adanya pemimpin yang beretika
diharapkan segala masalah yang terjadi sekarang ini bisa dikurangi bahkan
dihilangkan sehingga akan tercipta masyaraakat yang sejahtera, adil dan makmur.
3.2.Masalah Pendidikan.
Lemahnya kualitas pendidikan bangsa Indonesia saat ini
menjadi salah satu penyebeb utama kemiskinan dan kesengsaraan setiap warga
Indonesia. Mengenai masalah pendidikan, tentunya mahasiswa mengetahui kondisi
pendidikan formal di Indonesia karena mahasiswa pernah dan sedang menjadi objek
pendidikan formal di suatu institusi pendidikan. Pendidikan formal di Indonesia
dapat berjalan dengan baik apabila adanya sinergisme antara dua subjek.
Pertama, pemerintah sebagai pemegang kebijakan negara, dan yang kedua, sistem
yang terlibat dalam proses pendidikan, misalnya sekolah dan kurikulum. Dengan
demikian, bila saat ini pendidikan belum berjalan dengan baik, bisa diartikan
ada kesalahan dalam kinerja pemerintah dan/atau sistem pendidikan yang sedang
berjalan.
Bila kita mengasumsikan hal yang salah dari pendidikan
Indonesia adalah sistemnya, mahasiswa sebagai objek pendidikan diharapkan bisa
mengetahui apa saja yang salah dari sistem pendidikan di Indonesia. Setelah
mengetahui bagian mana yang salah, mahasiswa bisa bertukar pikiran dan memutar
otak untuk bisa mencari solusi yang konkret untuk mengatasinya.
Salah satu solusi konkret yang bisa dijalankan oleh
mahasiswa adalah membuat sistem pendidikan baru yang bisa menunjang sistem
pendidikan yang sudah ada. Karena mahasiswa belum bisa menentukan kebijakan
mengenai pendidikan seperti halnya pemerintah, sistem pendidikan yang dibuat
oleh mahasiswa bukan untuk menyaingi sistem pendidikan formal yang sudah ada,
tetapi untuk mendukung dan melengkapinya.
3.3.Masalah Politik
Berbicara politik maka kita juga akan mengingat tentang
masalah yang paling hangat sekarang ini, yaitu masalah korupsi. Korupsi
merupakan salah satu momok yang sangat menakutkan bagi sebagian masyarakat. Hal
ini disebabkan karena korupsi merupakan masalah utama dari setiap masalah yang terjadi
sekarang ini. Maraknya kasus korupsi yang terjadi sekarang ini menjadi beban
khusus bagi masyarakat. Hal ini disebabkan dana-dana yang disiapkan untuk
membangun fasilitas Negara digelapkan sehingga kehidupan masyarakat menjadi
semakin parah.
Para pelaku korupsi merupakan orang berpendidikan yang
pernah mengecam bangku universitas. Banyak orang yang beranggapan dan meyakini
para koruptor yang ada sekarang adalah seorang yang dahulunya terbiasa
melakukan tindakan kecurangan ketika mengecam pendidikan. Korupsi merupakan
mengambil hak seseorang tanpa izin dan meraih sesuatu tanpa memikirkan
apakah cara yang digunakannya benar atau salah.
Mahasiswa sekarang ini terkesan acuh tak acuh menanggapi
masalah korupsi. Mereka seakan tidak peduli akan kasus –kasus yang terjadi, hal
ini dikarenakan mahasiswa tidak punya keberanian dan kemampuan untuk
menyuarakan aspirasi rakyat yang sedang dimainkan dan diinjak-injak oleh para
wakil rakyat. Para wakil rakyat yang seharusnya menyuarakan aspirasi rakyat
merupakan orang yang melakukan penipuan terhadap rakyat, akankah mahasiswa
hanya diam saja melihat kaadaan ini terus berlangsung ?
Mahasiswa hendaknya dapat lebih jeli dan teliti dalam
melihat masalah-masalah yang terjadi. Mahasiswa harusnya berperan aktif dalam
mengontrol dan mengawasi kegiatan ataupun urusan yang berhubungan dengan
masyarakat luas sehingga dapat meminimalisasi kecurangan-kecurangan yang bisa
terjadi.hal ini hanya dapat terjadi jika mahasiswa memiliki wawasan yang luas
dan keberanian yang tinggi sehingga dapat menyuarakan aspirasinya.
3.4.Masalah kesejahteraan rakyat
Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang masih
berada dibawah garis kemiskinan. hal ini disebabkan karena hampir 90%
masyarakat Indonesia hanya mengandalkan hasil alam tanpa mengolah hasil itu
menjadi bahan yang lebih bermanfaat dan bernilai jual yang tinggi. Keterbatasan
masyarakat Indonesia ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mereka akan
cara untuk mengolah bahan-bahan tersebut menjadi bahan yang lebih kompetitif di
pasar.
Mahasiswa yang merupakan orang yang telah memperoleh
pendidikan diharapkan dapat menjadi ujung tombak yang dapat membantu
meningkatkan kualitas dan kreatifitas para warga. Mahasiswa kiranya mampu
memberikan perbaikan tentang cara dan juga memberikan contoh dan teladan
bagi masyarakat sehingga masyarakat bisa memperoleh penghidupan yang lebih baik
dan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Berdasarkan beberapa masalah yang telah diuraikan diatas,
dapatlah kita lihat betapa mahasiswa sangatlah dibutuhkan dalam mengembangkan
dan memajukan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sekarang,
sebagai seorang mahasiswa marilah sama-sama kita berusaha untuk menjadi lebih
baik sehingga kelak kita benar-benar bisa menjadi agent off change yang dapat
mengubah bangsa kita ini menjadi bangsa yang lebih baik.
BAB IV
PENUTUP
4.1.KESIMPULAN
Mahasiswa sebagai agent of change merupakan salah satu pilar
penting dalam membantu perkembangan dan pembangunan bangsa. Mahasiswa
berkarakter adalah mahasiswa yang memiliki keberanian dan kemampuan untuk dapat
menyampaikan aspirasinya dan dapat berguna bagi kehidupan bermasyarakat.
Masalah-masalah yang terjadi sekarang ini, seperti masalah
etika, masalah pendidikan, masalah politik dan masalah kesejahteraan masyarakat
merupakan sedikit masalah yang akan dihadapi mahsiswa dalam kehidupan nyata.
Mahasiswa diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang terjadi tersebut
dengan mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan bermasyarakat sehingga dapat
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4.2.REKOMENDASI
Karya ilmiah ini direkomendasikan untuk semua mahasiswa
Indonesia dan juga kepada semua Pengajar/ Dosen. Kiranya karya ilmiah ini dapat
menjadi suatu rujukan dan menjadi masukan untuk para mahasiswa sehingga dapat
tercipta generasi-generasi mahasiswa yang berkarakter yang dapat memajukan dan
mensejahterakan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Ariesandie Satyono, Menjadi Orang
Tua Efektif Dengan Hypnosis. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. 2006.
Anies Baswedan, Indonesia
Mengajar Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. 2004.
http://Id.wikipedia.org/wiki/pendidikan
Comments
Post a Comment