turbin driven
TURBINE DRIVEN BOILER FEED WATER
PUMP
( TDBFWP )
Disusun oleh :
Junaidin
1511041
JURUSAN TEKNIK MESIN S-1
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2018
TURBINE
DRIVEN BOILER FEED WATER PUMP
4.1. DASAR TEORI
Turbin Boiler Feed Water Pump
merupakan salah satu aplikasi penggunaan pompa sentrifugal berukuran besar pada
industri pembangkit listrik tenaga uap. Pompa ini berfungsi untuk mengontrol
dan mensupply air pada jumlah tertentu yang berasal dari tangki air (Feed Water
Tank) menuju boiler dengan spesifikasi tekanan tertentu. Air tersebut
sebelum masuk ke boiler biasanya mengalami pemanasan awal (pre-heating).
Sehingga air yang dipompa oleh BFP juga memiliki temperatur tertentu yang cukup
panas.
Satu unit TBFP pada PLTU terdiri atas dua pompa dan
satu penggerak. Penggerak yang digunakan bisa berupa motor listrik atau juga
turbin uap berukuran kecil. Turbin kecil tersebut mendapatkan supply uap air
yang diambil dari turbin uap utama pada stage tertentu. Dua pompa dari
BFP adalah satu booster pump dan satu main pump / pompa
utama. Keduanya menggunakan penggerak tunggal (turbin uap atau motor), yang
sumbunya di-couple dengan atau tanpa sistem transmisi tergantung
desainnya.
Booster pump memiliki spesifikasi pompa
sentrifugal, single flow dan satu stage pompa Menggunakan mechanical seal serta thrust
dan journal bearing untuk menahan gaya-gaya yang terjadi. Sedangkan main
pump berspesifikasi pompa sentrifugal, multi-stage, dan single
flow. Juga menggunakan mechanical seal serta thrust dan journal
bearing. Dan untuk menahan gaya aksial yang besar, digunakan balance
drum yang mengambil sebagian kecil air dari sisi outlet pompa untuk
dimasukkan ke bagian inlet untuk melawan gaya aksial yang timbul.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya di atas
bahwa BFP mensupply air menuju boiler dalam jumlah tertentu, yang pada kerjanya
jumlah air yang dibutuhkan oleh boiler ini berubah-ubah. Perubahannya
berdasarkan jumlah uap air produk boiler yang dibutuhkan untuk proses
selanjutnya. Semisal pada PLTU, pada saat beban listrik tinggi maka kebutuhan
uap air yang masuk ke dalam turbin uap juga tinggi otomatis jumlah air yang
dibutuhkan untuk masuk ke boiler juga tinggi, sehingga BFP akan mensupply air
dalam jumlah sesuai kebutuhan. Demikian pula sebaliknya pada saat beban listrik
rendah.
Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa ternyata BFP
memompa air ke boiler dengan jumlah/debit yang bervariasi. Hal ini dengan jalan
mengubah-ubah kecepatan putaran pompanya. Jika pompa menggunakan penggerak
turbin uap, maka kecepatan putar nya akan diatur oleh bukaan control valve
uap air penggerak turbin tersebut. Jika bukaannya besar maka uap air yang masuk
akan semakin banyak dan putaran turbin sekaligus putaran pompa akan lebih
besar. Sedangkan jika menggunakan penggerak motor listrik, maka yang mengatur
besar debit air adalah fluid coupling yang terpasang di antara motor
dengan main pump. Fluid coupling ini mengatur kecepatan putar
pompa sesuai dengan kebutuhan debit air yang dibutuhkan. Sedangkan putaran
motor listrik sebagai penggerak utamanya adalah tetap / konstan.
Air yang ditransfer TBFP menuju ke boiler berasal
dari Feed Water Tank (FWT) yang letaknya biasanya pada ketinggian
tertentu. Air masuk dari FWT menuju inlet booster pump, dan keluar
dengan kenaikan tekanan tertentu yang tidak terlalu tinggi dan tekanan tersebut
menjadi Positive Suction Head untuk main pump. Air tersebut
masuk ke sisi inlet main pump, dan mengalami kenaikan tekanan yang
lebih besar dan selanjutnya disupply menuju ke boiler.
BFP memiliki poros horizontal multi stage, barrel, tipe volute pompa sentrifugal. konstruksi dasarnya
adalah tipe casing ganda, yang dilengkapi dengan casing luar jenis silinder
(barrel) sebagai bejana tekan serta suction cover dan casing cover di kedua ujungnya, dan dapat mengeluarkan pompa feed water tekanan
tinggi dari head
nozzle sehingga untuk
memenuhi kebutuhan feed water dalam spesifikasi pabrik.
ada casing internal tipe split aksial di luar casing yang disediakan dengan double volute untuk mengubah energi kinetik yang diberikan ke
fluida oleh impeller ke dalam energi yang di tekan.
permukaan dalam dan luar casing interstage diisi dengan fluida pemompa tekanan, yang dapat mengimbangi stress termal dan menghindari deformasi termal yang disebabkan oleh perubahan suhu mendadak.
Selanjutnya, permukaan split aksial dari selubung dalam adalah sealing dengan menggunakan gaya compression drive vertikal yang disebabkan oleh gaya eksternal ke casing bagian dalam.
permukaan dalam dan luar casing interstage diisi dengan fluida pemompa tekanan, yang dapat mengimbangi stress termal dan menghindari deformasi termal yang disebabkan oleh perubahan suhu mendadak.
Selanjutnya, permukaan split aksial dari selubung dalam adalah sealing dengan menggunakan gaya compression drive vertikal yang disebabkan oleh gaya eksternal ke casing bagian dalam.
4.1.1.
SPESIFIKASI TURBIN DRIVEN BOILER FEED WATER PUMP (abbr.T-BFP)
Gambar 4.1 Turbine driven boiler feed water pump
Turbin horizontal shaft, 5 stage, barrel, volute
type
Type no. MDG455
Jumlah unit yang di install 2
sets x 1 unit
Kapasitas 1485
t/h min.continuous flow : 550 t/h
Head pump 29.055
Mpa
Pressure disposal 31.23
MpaG
Water pump feed
water
Temperature pump 189.9 0C
Specific gravity 0.876
Disposal nozzle ASME 300Lb-350A RF/400A
BW
Kecepatan pompa 5190
min-1
Seal shaft Bush
manufakur MHI
Takasago Machinery Works
Nomor mesin A
: 35293 B : 35294
4.1.2. GIGI
REDUKSI (abbr. RG)
Kategori double helical, high speed gear drive.
Type
no. NDS
2226 O.
Jumlah unit yang
di install 2 sets x 1 unit.
Value
of power 536 kW.
Rasio gear 3.564.
Kecepatan input dan output 5190 / 1456 min-1.
Manufaktur SEISA Gear, Ltd.
Nomor mesin A : 09-KACA 03
No.1 B :09-KACA No.2
4.2.
KOMPONEN UTAMA TURBIN DRIVEN BOILER FEED WATER PUMP
Bagian utama pompa dapat dibagi menjadi lima bagian, casing luar, casing
dalam, rotor, bantalan dan poros segel. masing-masing bagian utama adalah
sebagai berikut :
4.2.1. Outer
Casing and Casing Cover.
Outer casing yang dipakai pada paiton unit 3 dipasang pada pelat dasar dengan memiliki 4 kaki, dua pasang sebagai sisi pada
garis tengah poros, dan diposisikan dan dipasang pada base plate dengan sliding pin dan baut di sisi luar suction
side down
atau side
taper pin suction
(sisi
hisap). bagian sisi discharge adalah berada di ujung bebas, yang berguna untuk meluncur dan melepaskan tegangan elongasi casing
yang disebabkan oleh ekspansi termal ke arah ujung poros.
untuk casing luar dan penutup casing, baja karbon rendah ditempa halus digunakan dengan 18-8 stainless stell plating untuk permukaan sealing gasket yang digunakan untuk mencegah penurunan kinerja erosi yang disebabkan 1,5 kali tekanan kerja maksimum pabrik.
untuk casing luar dan penutup casing, baja karbon rendah ditempa halus digunakan dengan 18-8 stainless stell plating untuk permukaan sealing gasket yang digunakan untuk mencegah penurunan kinerja erosi yang disebabkan 1,5 kali tekanan kerja maksimum pabrik.
4.2.2. Inner Casing
Inner casing secara aksial dibedakan menjadi dua bagian yang identik, Inner
casing terdapat pada HP dan LP yang
berada di sisi Upper dan Lower. Inner casing terbuat dari
material stainless steel paduan chrome yang berguna untuk
menahan tekanan dan temperature tinggi.
Inner casing aksial dapat mengeluarkan rotor sebagai
unit tanpa melepaskan impeler dari poros. itu
berarti bahwa rotor yang seimbang secara dinamis dapat dimasukkan ke dalam casing
dalam tanpa pembongkaran.
desain double volute pada inner casing digunakan untuk menjamin keseimbangan radial pompa untuk semua kapasitas aliran, yang berguna untuk meminimalkan kerugian hidraulik dan untuk memperoleh efisiensi hidraulik yang tinggi.
desain double volute pada inner casing digunakan untuk menjamin keseimbangan radial pompa untuk semua kapasitas aliran, yang berguna untuk meminimalkan kerugian hidraulik dan untuk memperoleh efisiensi hidraulik yang tinggi.
4.2.3.
Rotor
Rotor
adalah bagian terpenting dari suatu kontruksi turbin yang berputar, dimana fungsinya
sebagai pengikat sudu āsudu turbin.
rotor memiliki bagian bagian sbk :
poros, impeller, arm balancing dan ring casing
4.2.3.1. shaft
Shaft
yang ada digunakan pada unit 3 adalah terbuat dari 13% cr stainless
steel panas, yang
mempunyai kelebihan untuk menahan intensitas tinggi dan
ketangguhan yang diperlukan untuk menahan torsi tinggi, serta tahan terhadap beban tinggi
dan besar pada system hidraulik.
4.2.3.2. impeller
Impeller
berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang
dipompakan secara kontinyu, sehingga fluida pada sisi suction
secara terus menerus akan masuk
mengisi kekosongan akibat perpindahan dari fluida
yang masuk sebelumnya
impeller
adalah
bagian yang paling penting karena memberikan energi kinetik terhadap fluida
yang dipompa. volume impeller yang terpakai dalam unit 3 sangatlah tinggi, yang
terbuat dari 13% cr-4% Ni cast stainless steel dengan cara perlakuan panas
tertentu untuk memenuhi intensitas tinggi, serta memiliki ketahanan terhadap
erosi.
Selain itu, impeller memiliki kandungan atau paduan chrome yang sangat keras yaitu untuk meningkatkan karakteristik anti abrasi.
bentuk impeller dirancang sedemikian rupa untuk menjaga berbagai kondisi, yang diperlukan untuk memompa feed water boiler sampai penuh, di mana permukaan bagian dalam / luar impeller telah di tempatkan pada posisi yang tepat untuk menjamin efisiensi impeller yang tinggi.
Selain itu, impeller memiliki kandungan atau paduan chrome yang sangat keras yaitu untuk meningkatkan karakteristik anti abrasi.
bentuk impeller dirancang sedemikian rupa untuk menjaga berbagai kondisi, yang diperlukan untuk memompa feed water boiler sampai penuh, di mana permukaan bagian dalam / luar impeller telah di tempatkan pada posisi yang tepat untuk menjamin efisiensi impeller yang tinggi.
4.2.3.3.
Balancing Mechanism
Material yang digunakan dari balancing mechanism terbuat dari 13% cr
stainless steel yang memiliki intensitas tertentu. Dengan komposisi 13%
cr stainless steel, balancing
mechanism memiliki ketahanan
terhadap abrasi yang
berguna untuk mempunyai jangka waktu yang cukup
lama terpakai, serta Balancing Mechanism mempunyai paduan chrome yang
sangat keras yaitu untuk menjaga efisiensi kerja pada Balancing Mechanism. Balancing mechanism memiliki
posisi yang berlawanan arah untuk meminimalkan axial
thrust yang
diserap oleh arm balancing, dan untuk menyeimbangkan bushing dan thrust bearing
4.2.3.4.
Casing Ring
Casing ring yang
digunakan pada unit 3 terbuat dari
13% cr dan
stainless steel cor yang
diperlakukan dengan cara
ditempa yang
berguna untuk
menjaga
kontaminan dari luar selama
rotasi,
casing ring memiliki paduan chrome yang berguna untuk memiliki ketahanan dari abrasi.
Casing ring masing-masing memiliki fungsi untuk menjaga
agar tidak terjadi
kontak langsung dengan impeler, dan secara bersamaan casing ring
memiliki
peran penting untuk menghindari friksi secara langsung terhadap rotor dan menjaga kecepatan kritis getaran yang
berlebihan.
4.2.4.
Bearing
Bearing
merupakan suatu bagian inner part utama dari turbin yang fungsinya sebagai
support / daya lincir untuk shaft turbin dari gaya radial , type bearing yang
terpasang pada unit 3
adalah Tilting ā pad bearing. Bearing (bantalan) berfungsi untuk
menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban
radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar
dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil
Dalam bantalan (bearing) radial (dua tipe busur
busur sirkuler split / dua), terbuat
dari logam putih yang tahan lama telah dilapis pada baja
karbon, dimana posisi pemesinannya sangat tepat untuk meningkatkan stabilitas.
untuk thrust bearing jenis tilting pad yang digunakan pada unit 3 memiliki kapasitas beban tinggi untuk mewujudkan konstruksi yang cukup bahkan siap terhadap perubahan mendadak dalam gaya dorong.
untuk thrust bearing jenis tilting pad yang digunakan pada unit 3 memiliki kapasitas beban tinggi untuk mewujudkan konstruksi yang cukup bahkan siap terhadap perubahan mendadak dalam gaya dorong.
4.2.5.
Gland Seals
Sistem gland seals memiliki karakteristik ketangguhan yang tinggi. Gland seals memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan
jenis lainnya:
a.
Gland seals tidak memiliki efek buruk pada heating untuk casing pompa, oksigen yang terlarut tidak tercampur dalam feed water, dan tingkat air dan suhu daearator
tidak berubah selama stanby karena seal water tidak bocor di dalam pompa.
b. Kebocoran
air pada sistem yang menjadi minim.
c. Tidak memiliki
keterbatasan terhadap kecepatan yang di inginkan
d.
Gland seals dapat diaplikasikan selama seal water yang sesuai disediakan.
4.3. TURBIN DRIVEN BOILER FEED WATER BOOSTER PUMP
Booster pump memiliki tiga fitur utama:
Ā·
Low speed pump
Ā·
Double volute casing
Ā·
Vertical split casing
Driven booster
pump
berfungsi sebagai pompa pendorong atau meningkatkan tekanan. Pompa didalam sistem
booster pump beroperasi secara otomatis, dengan sensor utama adalah sensor
tekanan dan pompa dapat beroperasi secara paralel dan alternate. paralel
adalah apabila kebutuhan air tidak begitu besar maka satu pompa yang
beroperasi, tapi apabila pemakaian air lebih besar maka kedua pompa secara
paralel dapat beroperasi. Alternate adalah antara pompa A dan pompa B
dapat beroperasi secara bergantian, sehingga jam operasi antara kedua pompa
berimbang.
Driven
booster pump memiliki tiga
kelebihan utama, yaitu :
1.
kelebihan
pertama (low
speed pump) berguna untuk menaikkan kondisi NPSH (net positive
hisuction head) dari level rendah pada suction ke level yang cukup tinggi pada
saat discharge. saluran pembuangan terhubung ke BFP, oleh karena itu BFP
memperoleh daya yang
cukup tinggi karena booster pump.
2.
kelebihan
kedua (double volute casing)
melakukan operasi pompa dengan getaran rendah karena keseimbangan radial dan
gaya aksial pada poros dalam casing volute ganda.
3.
fitur ketiga (vertical
split casing) memungkinkan untuk membongkar pompa tanpa
mengganggu pipa hisap (suction pipe)
dan saluran utama.
tanpa hal-hal berikut.
tanpa hal-hal berikut.
untuk
proyek ekspansi paiton unit
3, arah rotatif dan metode pelumasan untuk bantalan (bearing) berbeda, terutama antara
M-BFP-BP dan T-BFP-BP. kelebihan
tentang konstruksi dan materialnya
akan
dijelaskan dan
bagian bagiannya.
Berikut
adalah komponen driven booster pump yang digunakan pada paiton unit 3 :
4.3.1. Casing
Casing yang digunakan pada unit 3
adalah tipe double volute, terbuat dari 13% chrome cast stainless steel, yang berguna untuk
menyeimbangkan thrust radial
di seluruh zona aliran.
4.3.2.
Impeller
Impeller yang digunakan pada unit 3 ini
dibuat dengan komposisi 13%
krom presisi cor stainless steel.
Pada unit 3 sendiri impeler yang digunakan adalah tipe double suction.
4.3.3.
Shaft and Shaft Sleeve
Poros yang digunakan pada unit 3 adalah
13% krom ditempa stainless steel. untuk mencegah feed water tidak bocor dari celah antara poros dan
lengan poros, cincin "o".
4.3.4.
Shaft Seal
Shaft
seal termasuk dalam konstruksi mechanical seal. shaft seal berguna untuk
melindungi shaft akibat pengencangan
baut mechanical seal.
4.3.5. Bearing
Bearing
sangat mensupport rotor arm yaitu untuk menjaga keseimbangan
kedua sisi thrust,
dan secara aksial didukung oleh bearing
bola. Bearing (bantalan) berfungsi untuk
menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban
radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar
dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil
untuk M-BFP-BP, bantalan ini dipaksa oleh daya yang besar dan dilumasi oleh tekanan dan suhu yang dikontrol dari sistem pelumas turbin penggerak. pelumas forced diperlukan untuk T-BFP-BP karena T-BFP-BP dioperasikan pada kecepatan rendah karena operasi balik untuk turbin yang digerakkan.
untuk M-BFP-BP, bantalan ini dipaksa oleh daya yang besar dan dilumasi oleh tekanan dan suhu yang dikontrol dari sistem pelumas turbin penggerak. pelumas forced diperlukan untuk T-BFP-BP karena T-BFP-BP dioperasikan pada kecepatan rendah karena operasi balik untuk turbin yang digerakkan.
4.3.1. SPESIFIKASI
TURBIN DRIVEN BOILER FEED WATER BOOSTER PUMP (abbr. T-BFP)
4.2 Booster pump
Kategori horizontal
shaft, single stage, volute type
Nomor tipe MLC
500 x 350L
Jumlah unit yang di install 2 sets x 1
unit.
Kapasitas 1485 t/h min. continuous flow : 550 t/h
Head pump 0.945 Mpa
Pressure disposal 2.175
MpaG
Water pump Feed water
Pump liquid temperature 189.9
0C
Spesifik
gravity 0.876
Nozzle ASME 300Lb-450A RF/ASME 300Lb
Kecepatan pompa 1456
min-1
Metode seal shaft mechanical
seal
manufakur MHI Takasago Machinary
works
Nomor mesin A: 35295 B : 35296
4.4. FUNGSI
TURBIN BOILER FEED WATER PUMP
fungsi
feed
pump
boiler (BFP) sangat penting sebagai jantung dari
pembangkit listrik.
fungsi BFP
adalah untuk menerima feed
water
dari daearator dan menaikkan tekanan feed water dan suhu saat
melewati feed water heater yang bertekanan tinggi ke boiler. BFP adalah unit utama yang memainkan peran penting dalam sistem feed water, yang menghasilkan suhu yang tinggi dan tekanan
tinggi yang sangat diperlukan untuk
siklus pembangkit listrik, sedangkan pompa
booster dipasang antara deaerator dan feed pump boiler untuk menyediakan NPSH (net positive
suction head) yang diperlukan oleh BFP
berkecepatan tinggi
FAILURES DAN MAINTENANCE PADA TURBIN DRIVEN BOILER
FEED WATER PUMP
5.1.
FAILURES AND CAUSES
Berikut ini adalah kegagalan
dan kerusakan yang sering terjadi pada sistem :
5.1.1. Head pump
a. penyumbatan
strainer.
Ć Operasi kapasitas lebih rendah dari yang
ditentukan.
Ć Valve suction
yang tidak sepenuhnya terbuka.
b. Casing ring
abrasi.
c. Kecepatan
rendah.
d. Terjadi kontaminasi
udara
5.1.2. Fluktuasi tekanan .
a. Kavitasi
Ć penyumbatan strainer.
Ć operasi
kapasitas lebih rendah dari yang di tentukan.
Ć Intake valve tidak sepenuhnya terbuka
5.1.3. Kelebihan beban
a. Casing ring abrasi.
b. Operasi
kapasitas lebih rendah dari yang di tentukan.
c. Terjadinya
drop tegangan dan frekuensi naik (hanya untuk motor).
5.1.4. Getaran suara tidak normal
a. Casing ring abrasi.
b. Kontaminasi
udara.
c. Rotor
berputar tidak seimbang.
d. Pemanasan awal (preheating) yang
tidak sesuai.
e.
Terjadi panas yang berlebihan.
5.1.5. kenaikan
suhu
bantalan
(bearing) tidak normal.
a. saluran pelumas yang tidak sesuai.
Ć Tekanan kapasitas berkurang.
Ć Kerusakan tidak selaras (merata).
b. panas
yang berlebihan pada shaft.
c. pada
bearing sering terjadi abrasi.
Ć kontaminan bahan asing.
Ć Overtuning
berlebihan.
5.1.6. Pada Mechanical seal terjadi tekanan tinggi yang
berlebihan.
a. Kurangnya
cooling water untuk pelumasan (lubricant
system).
b. Kebocoran
berlebihan pada permukaan seal.
c.
Terjadi kerusakan ke permukaan pada kontak seal.
5.2. MAINTENANCE DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN
Maintenance dan
prosedur pemeriksaan pada PT POMI Unit 3 Paiton merekomendasikan untuk perbaikan harian,
tahunan, dan berkala. Maintenance dan prosedur pemeriksaan ini menunjukkan pemberitahuan minimum
untuk suku cadang dan prosedur penyimpanan. Pada PT
POMI Unit 3 Paiton sangat hati-hati dalam mengatur jadwal pemeliharaan, dan harus
melakukan pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan yang terjadwal.
untuk pekerjaan pemeliharaan, terutama untuk pekerjaan pemeliharaan awal, disarankan untuk meminta pengawasan yang profesional untuk mencegah kesalahan dalam menangani hal ini.
untuk pekerjaan pemeliharaan, terutama untuk pekerjaan pemeliharaan awal, disarankan untuk meminta pengawasan yang profesional untuk mencegah kesalahan dalam menangani hal ini.
5.2.1. PEMERIKSAAN HARIAN
Sebuah mesin
yang hidup yang lebih
lama dan layanan yang lebih baik dapat di periksa secara harian dan program yang ditetapkan
pemeliharaan preventiv
yang
diikuti jadwalnya. Lakukan inspeksi ini setiap hari jika
pompa beroperasi. Berikut yang harus di lakukan pemeriksaan dalam skala
harian :
Ć Getaran tidak normal atau suara tidak normal dari pompa.
Ć Suhu bantalan (bearing) tidak sesuai.
Ć Tekanan rendah,sering terjdi kebocoran minyak dari perpipaan.
Ć Suhu dan kondisi aliran water cooling tidak sesuai.
Ć
Kebocoran
dari system seal
shaft.
5.2.2. PEMERIKSAAN TAHUNAN
Berikut adalah
yang harus di lakukan pemeriksaan dalam skala tahunan yang dianjurkan oleg PT
POMI Unit 3 Paiton :
Ć melepas housing bearing, periksa kerusakan pada bantalan karena ada bahan asing (kontaminan), dan bersihkan. juga membersihkan dan
memeriksa bearing housing
Ć periksa semua baut yang digunakan untuk
kopling, bantalan, pipa, untuk tidak terjadi kelonggaran.
Ć periksa semua saluran pipa, seperti
saluran pembuangan, saluran water seal,
pelumasan, dan saluran water cooling.
Ć Jika kebocoran yang berlebihan ditemukan
pada shaft
seal selama operasi, segeralah
melakukan periksaan sistem kontrol seal bush yang bocor atau elemen seal
mekanis.
Ć Periksa setiap elemen strainer, di saluran feed water, di saluran water rinse, di saluran
seal water, dan di jalur oli pelumas.
Ć Periksa minyak pelumas, dan jika perlu
ganti ke dalam minyak baru.
5.2.3. PEMERIKSAAN DAN
PERBAIKAN BERKALA.
PT POMI Unit 3 merekomendasikan melakukan pemeriksaan
overhaul setiap dua
tahun. jika pemeriksaan tidak
sempurna dilakukan, situasi yang tidak normal dapat terjadi selama operasi.
jadi penting untuk melakukan pemeriksaan
overhaul secara berkala.
5.2.4. INTERVAL
PERAWATAN YANG DI REKOMENDASIKAN DAN UMUR YANG DIHARAPKAN
Interval
perawatan ini menunjukan
perawatan
yang
direkomendasikan dan menjaga
umur komponen yang diharapkan. Kita
harus merencanakan jadwal pemeliharaan dan suku cadang yang tersedia
berdasarkan spesifikasi
operasi yang sebenarnya dari peralatan perawatan ini.
Tabel 5.1. Rekomendasi perawatan interval.
Tipe
perawatan
|
prosedur
|
Pompa
|
Rekomendasi interval
|
Pemeriksaan harian
|
5.1.1
|
BFP
|
48 jam operasi
|
BP
|
48 jam operasi
|
||
Pemeriksaan tahunan
|
5.1.2
|
BFP
|
8760 jam operasi
|
BP
|
17520 jam operasi
|
||
Pemeriksaan berkala
|
5.1.3
|
BFP
|
17520 jam operasi
|
BP
|
35040 jam operasi
|
Tabel 5.2. prosedur
perawatan dan pemeriksaan yang direkomendasikan.
Tipe
|
Interval
|
Prosedur
|
|||
t-bfp
|
t-bfp-bp
|
||||
1
|
Harian
|
48 ohs (
jam operasi )
|
Cek
kondisi operasi
|
||
2
|
Tahunan
|
8760 ohs
|
17520 ohs
|
Cek
bearing
Cek oli
pelumasan.
|
|
3
|
Secara
berkala
|
17520 ohs
|
35040 ohs
|
Pemeriksaan
dan perawatan
|
|
Comments
Post a Comment